Saham Tesla Inc. (TSLA) mengalami koreksi tajam dalam periode 30 Mei hingga 5 Juni 2025, dengan harga saham anjlok sekitar 24%, dari $375 ke $285 per lembar. Penurunan ini mencatat salah satu koreksi mingguan terbesar Tesla sejak awal 2023, dan memicu kekhawatiran di kalangan investor serta analis pasar.
🔍 Tekanan Fundamental dan Sentimen Pasar
Penurunan harga saham ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Beberapa faktor utama diduga menjadi pemicu utama:
-
Laporan Penjualan Q2 yang Mengecewakan (Preliminer)
Tesla melaporkan estimasi awal penjualan kuartal kedua yang lebih rendah dari ekspektasi analis. Pengiriman kendaraan turun hampir 12% dibanding kuartal sebelumnya, dipicu oleh melambatnya permintaan di pasar Asia dan tekanan kompetisi dari produsen EV Tiongkok seperti BYD dan NIO. -
Komentar CEO Elon Musk
Dalam sebuah wawancara pada 31 Mei, Elon Musk menyatakan bahwa fokus perusahaan akan bergeser ke “optimasi margin daripada pertumbuhan volume,” yang memicu kekhawatiran akan perlambatan ekspansi global perusahaan. -
Tekanan Makroekonomi
Kenaikan imbal hasil obligasi AS dan meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi yang belum terkendali turut menekan sektor teknologi dan otomotif. Saham-saham growth seperti Tesla secara historis lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga.
📊 Tinjauan Teknikal: Breakdown Support Utama
Secara teknikal, saham Tesla menunjukkan pola distribusi sebelum breakdown:
-
Support Kritis di $300: Telah diuji dua kali dalam 3 minggu terakhir, sebelum akhirnya ditembus pada 3 Juni dengan volume yang meningkat.
-
Indikator RSI: Relative Strength Index (RSI) jatuh ke bawah level 30, menandakan kondisi oversold, namun belum ada sinyal pembalikan yang kuat.
-
MACD: Histogram MACD menunjukkan momentum negatif yang semakin dalam, memperkuat tekanan bearish.
📈 “Breakdown di bawah $300 membuka potensi retest ke zona $260–$270, kecuali ada reversal volume yang signifikan,” ujar Analis Teknis dari JP Morgan, Sarah Delgado.
🧠 Reaksi Pasar dan Prospek Ke Depan
Beberapa analis melihat penurunan ini sebagai momen koreksi sehat setelah reli panjang sejak awal tahun. Namun, lainnya memperingatkan bahwa struktur harga Tesla kini rentan terhadap penurunan lebih lanjut jika sentimen pasar global tetap negatif.
🗣️ “Jika Tesla tidak segera memberikan sinyal pemulihan permintaan, pasar akan mulai mempertanyakan valuasi premiumnya,” kata Mark Yellen dari Bernstein Research.
Investor institusional juga mulai mengatur ulang eksposur mereka terhadap sektor EV, sementara data dari Bloomberg menunjukkan aliran keluar sebesar $1,2 miliar dari ETF yang memiliki paparan tinggi terhadap saham Tesla selama periode tersebut.
⚖️ Kesimpulan
Penurunan saham Tesla dari $375 ke $285 dalam kurun waktu seminggu bukan hanya reaksi teknikal semata, melainkan cerminan dari kombinasi faktor fundamental, makroekonomi, dan perubahan sentimen investor. Meskipun saat ini terlihat kondisi oversold, investor sebaiknya menunggu konfirmasi pembalikan tren sebelum mengambil posisi baru.